Rinda Salmun, seorang seniman asal Indonesia, memiliki kebiasaan yang unik dalam menciptakan karya seni yang unik dan berbeda. Ia dikenal sebagai seorang pemulung bahan untuk koleksi seni yang ia buat, yang dikenal dengan sebutan Liberation.

Liberation adalah sebuah koleksi seni yang terbuat dari bahan-bahan bekas dan limbah, yang kemudian diolah menjadi karya seni yang indah dan memukau. Rinda Salmun memiliki kepekaan yang tinggi terhadap lingkungan sekitarnya dan percaya bahwa sampah-sampah yang sering dianggap tidak memiliki nilai dapat diubah menjadi sesuatu yang bernilai seni tinggi.

Dalam proses menciptakan karya seni untuk koleksi Liberation, Rinda Salmun seringkali mengunjungi tempat-tempat pemulung dan tempat-tempat penampungan sampah untuk mencari bahan-bahan yang ia butuhkan. Ia kemudian membersihkan, mengolah, dan menggabungkan bahan-bahan tersebut menjadi karya seni yang unik dan menarik.

Salah satu karya terkenal dari koleksi Liberation adalah instalasi seni yang terbuat dari botol plastik bekas. Rinda Salmun mengumpulkan ribuan botol plastik bekas dari berbagai tempat dan mengubahnya menjadi instalasi seni yang memukau. Melalui karya-karyanya, ia ingin menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga lingkungan dan menggunakan kreativitas untuk mengubah sampah menjadi sesuatu yang bernilai.

Koleksi Liberation bukan hanya sekedar karya seni yang indah, tetapi juga memiliki nilai sosial yang tinggi. Melalui karya-karyanya, Rinda Salmun ingin menginspirasi orang-orang untuk peduli terhadap lingkungan dan memperlakukan sampah dengan cara yang lebih bijaksana. Ia juga berharap bahwa karya-karyanya dapat memberikan inspirasi bagi seniman-seniman lain untuk menciptakan karya seni yang ramah lingkungan.

Dengan koleksi Liberation, Rinda Salmun telah berhasil menciptakan karya seni yang unik dan berbeda, serta memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitarnya. Ia adalah contoh nyata bahwa sampah dapat diubah menjadi sesuatu yang bernilai, asalkan kita memiliki kreativitas dan kepekaan terhadap lingkungan.