Museum Antropologi terbesar di Austria, Museum of Ethnology Vienna, baru-baru ini menerima sumbangan yang sangat istimewa dari Indonesia. Sebanyak 366 helai batik karya seniman Indonesia telah dijadikan koleksi permanen di museum bergengsi ini.
Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang sangat berharga dan telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda Manusia. Koleksi batik yang diterima oleh Museum Antropologi Vienna ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Jawa, Sumatra, Bali, hingga Sulawesi. Setiap helai batik memiliki motif dan corak yang unik, menceritakan kekayaan budaya dan sejarah Indonesia.
Koleksi batik ini merupakan sumbangan dari seorang kolektor asal Austria yang telah lama tertarik dengan budaya Indonesia. Ia mengaku terpesona dengan keindahan dan keunikan batik Indonesia, sehingga memutuskan untuk menyumbangkan koleksinya ke museum ini agar dapat dinikmati oleh masyarakat luas.
Dengan adanya koleksi batik ini, Museum Antropologi Vienna menjadi salah satu museum terbesar di Eropa yang memiliki koleksi batik asli Indonesia. Batik tidak hanya dianggap sebagai kain yang indah, tetapi juga merupakan simbol identitas dan warisan budaya yang harus dilestarikan.
Kehadiran koleksi batik ini diharapkan dapat memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat Austria dan pengunjung museum dari berbagai belahan dunia. Selain itu, diharapkan juga dapat meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan Austria dalam bidang kebudayaan dan seni.
Dengan adanya koleksi batik yang kini menjadi bagian dari Museum Antropologi Vienna, semakin memperkaya dan memperindah koleksi museum ini. Hal ini juga menjadi bukti bahwa batik Indonesia memiliki daya tarik dan keunikan yang mampu menembus batas-batas negara dan budaya.